KELAINAN PSIKIS
Di dalam psikologi humanistic dikenal tingkah laku –tingkah
laku yang menyimpang dari tingkah laku normal. Penyimpangan tingkah laku ini
disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan.Cabang
psikologi yang khusus mempelajari kelainan psikis ini disebut psikopatologi
atau psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki atau menyembuhkan
kelainan-kelainan dilakukan dalam psikologi klinis.
Kelainan-kelainan psikis seringkali pula disebabkan oleh
penyakit-penyakit badaniah. Disamping itu, kelainan psikis dapat juga dianggap
sebagai penyakit kejiwaan. Oleh karena itu, kelainan psikis dipelajari juga
oleh ilmu kedokteran, khususnya dalam cabang psikiatri. Perbedaan antara
psikologi klinis dengan psikatri adalah perbedaan metode pendekatan. Psikologi
klinis, menangani kasus-kasus kelainan psikis dari sudut psikologi. Jadi
teknik-tekniknya adalah teknik-teknik yang biasa dipergunakan dalam psikologi
seperti pemeriksaan psikologis, wawancara, observasi, pemberian nasihat dan
usaha penyembuhan secara psikologis yang disebut psikoterapi. Psikiatri di lain
pihak, memandang kelainan psikis dari sudut ilmu kedokteran, jadi dari sudut
penyakit dan cara pengobatan. Jadi, psikiater sama halnya dengan dokter,
sedangkan seorang psikolog bukanlah dokter.
A.
KELAINAN SEKSUAL
Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang
walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan
orang-orang normal yang lain.Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak
selamanya ditolak oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah
yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas seks yang terjadi dan ada pula yang
malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seksual.Untuk mengobati
bentuk penyimpangan aktivitas seks diperlukan suatu bimbingan konseling yang
baik, dukungan orang-orang terdekat serta peran serta masyarakat untuk
memberantas segala bentuk penyimpangan seks yang tidak normal.
Ada 2 macam kelainan seksual jika dilihat pada tingkah laku,
yaitu :
1. Kelainan
pada obyeknya
Ø Homoseksual / Homo / Homoseks
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.
Ø Transeksual
Transeksual
adalah orang yang selalu merasa terperangkap dalam badan yang salah.Penderita
transeksual kebanyakan lelaki. Mereka biasanya disebut waria, banci, atau
bencong. Mereka merasa dirinya perempuan, tetapi secara fisik lelaki.
Ø Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
Ø
Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Ø
Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok.
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok.
Ø Necrophilia / Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
2.
Kelainan pada caranya:
Ø Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.
Ø Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.
Ø Fetishisme /
Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.
Ø Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.
Ø Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
Ø Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
Ø Frotteurisme / Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll
B. PSIKOSA
Psikosa adalah
gangguan kejiwaan yang meliputi keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga
orang yang mengalami tidak bisa lagi melakukan hubungan atau interaksi dengan
hal-hal disekitarnya, termasuk dengan orang lain atau benda-benda disekitarnya.
Psikosa
dibagi menjadi 2 macam berdasarkan penyebabnya yaitu psikosa fungsional
penyebabnya terdapat pada aspek kejiwaan dan psikosa organik disebabkan oleh
aspek ketubuhan/jasmaniah. Ciri-ciri orang yang menderita psikosa fungsional
yaitu:
a)
Kontak terhadap realitas
tidak ada lagi, penderita lebih banyak hidup dalam dunia khayalannya sendiri.
b)
Karena tidak ada kontak
dengan realitas, maka logikanya juga tidak berfungsi yang berakibat pembicaraan
penderita sulit dipahami karena tidak koheren yang hanya bisa dimengerti oleh
dirinya sendiri.
c)
Ucapan, perbuatan dan
pikirannya tidak sejalan sehingga ia dapat menceritakan sesuatu yang
menyedihkan sambil tertawa.
d)
Timbulnya delusi/waham
yaitu suatu keyakinan yang keliru mengenai dirinya sendiri misalnya penderita
merasa dirinya spiderman atau barrack obama.
e)
Halusinasi, artinya
penderita sering mengalami kesalahan dan kekeliruan persepsi dalam arti mendengar, melihat dan
merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau yang sebenarnya sangat lain
sifatnya misalnya menyangka didepannya ada lubang yang sangat lebar padahal
tidak ada atau menyangka lalat yang akan menabraknya adalah helicopter.
f)
Perubahan emosi secara
tiba-tiba dengan intensitas tinggi, misalnya dari kesedihan yang amat sangat
berubah drastis menjadi kegembiraan yang meluap-luap.
Jenis-jenis gangguan psikosa fungsional:
1. Schizophrenia simplex(sederhana): penderita masih mampu melihat
dan berhubungan denga realitas, tetapi kalau diperhatikan lebih teliti
sebenarnya ada keanehan-keanehan yang tidak dilakukan oleh orang normal.
2. Schizophrenia hebephrenic: penderita memperlihatkan kemunduran
tingkah laku ke fase perkembangan yang lebih rendah seperti menjadi lebih
manja, rewel atau cengeng seperti anak-anak.
3. Schizophrenia paranoia: penderita mengalami kecurigaan dan
ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu tanpa sebab yang jelas. Ia merasa
akan diracuni oleh orang lain atau akan dibunuh oleh keluarganya sendiri tanpa
sebab yang jelas.
4. Schizophrenia katatonic: penderita bisa diam tanpa bergerak pada
posisi tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa alasn yang jelas,
serta tidak menghiraukan rangsangan-rangsangan yang berasal dari luar.
Jenis-jenis
gangguan psikosa organik:
1. Alcoholic psychosis: gangguan pada gerakan-gerakan motorik dan
timbul macam-macam halusinasi akibat terlalu banyak menenggak alkohol, obat
bius, narkoba bahkan rokok juga bisa mengubah perilaku juga.
2. Syphyllitic psychosis:
gangguan pada system syaraf yang menurun akibat penyakit seperti sifilis atau
penyakit Alzheimer.
3. Oldytic psychosis: gangguan akibat lanjut usia
C. PSIKONEUROSA
Psikoneurosa
adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian daripada kepribadian sehingga
penderita masih bisa melakukan pekerjaan biasa sehari-hari dan jarang
memerlukan perawatan khusus bagi penderitanya. psikoneurosis pada
hakikatnya bukanlah suatu penyakit.Orang-orang yang menderita psikoneurosis
pada umumnya dapat kita golongkan sebagai orang yang normal.
Yang diderita oleh psikoneurosis adalah ketegangan pribadi yang terus menerus. Psikoneurosis dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam diri sendiri.
Yang diderita oleh psikoneurosis adalah ketegangan pribadi yang terus menerus. Psikoneurosis dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam diri sendiri.
Beberapa macam
psikoneurosa ialah:
1.
Psikastenia: ditandai
dengan kelemahan mental (mental weakness), seakan-akan kurang tenaga serta munculnya
pobia-pobia atau rasa takut yang tidak masuk akal misalnya acrophobia (taku
tempat tinggi), oclhophobia (takut keramaian), claustrophobia (takut tempat
sempit), rubberphobia (takut karet) dan sebagainya. Selain pobia sering juga
muncul obsesi yaitu suatu ide yang sulit dilupakan namun mesti dilakukan
perbuatan tersebut tanpa bisa dicegah bahkan oleh dirinya sendiri(compulsion).
Bila obsesi ini dilkukan maka akan timbul kepuasan sekalipun merugikan orang
lain namun jika tidak, bisa menimbulkan ketegangan dan kegelisahan bagi
penderita. Contoh Kleptomania.
2.
Neurostenia: beda dengan
psikastenia, penderita neurostenia akan mengalami kegelisahan secara terus
menerus(nervous weakness). Wajah selalu murung, nafsu makan berkurang, sulit
tidur disertai gangguan-gangguan pencernaan yang bukan disebabkan karena suatu
penyakit melainkan akibat gangguan psikisnya.
3.
Anxiety states: disini
kecemasan terus-menerus disertai rasa takut tetapi tidak jelas apa yang
ditakuti. Gejala ini timbul akibat dari suatu masalah yang belum bisa teratasi
yang menyebabkan adanya ketegangan-ketegangan dalam dirinya dan masalah
tersebut dipendam sendiri oleh penderita tanpa mau menceritakan permasalahan
tersebut kepada orag lain
4.
Hysteria: ditandai oleh
reaksi emosi yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari
kepekaannya terhadap rangsangan berlebihan dari luar. Pada gangguan yang lebih
hebat penderita dapat tiba-tiba kejang sebagai cara untuk menghindarkan diri
dari suatu yang kurang menyenangkan.
D. PSIKOPATI
Adalah gangguan jiwa yang
menyebabkan kesulitan penyesuaian diri atau tidak bisa mengikuti norma-norma
yang ada. Penderita cenderung egosentris sehingga seolah-olah patokan untuk
semua perbuatan yang benar hanya dirinya sendiri. Penderita kurang bahkan tidak
mempunyai hati nurani yang bisa membedakan mana yang baik dan man yang buruk
berdasarkan norma yang berlaku baik agama ataupun masyarakat.
Ciri-ciri penderita psikopat
Ciri-ciri penderita psikopat
· Sering berbohong, fasih dan dangkal.
Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha
tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran,
psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang
cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli
dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya
seakan-akan itu fakta.
· Egosentris dan menganggap dirinya
hebat.
· Tidak punya rasa sesal dan rasa
bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat
meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk
peduli.
· Senang melakukan pelanggaran dan
bermasalah perilaku di masa kecil.
· Sikap antisosial di usia dewasa.
· Kurang empati. Bagi psikopat
memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
· Psikopat juga teguh dalam bertindak
agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar
rumah.
· Impulsif dan sulit mengendalikan
diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan
yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah
diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu
amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan,
kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
· Tidak mampu bertanggung jawab dan
melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
· Manipulatif dan curang. Psikopat
juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak
sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal
diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar,
mulut kering, tegang, gemetar - bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu
psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
· Hidup sebagai parasit karena
memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
E. KETERBELAKANGAN MENTAL
· Berdasarkan taraf intelegensinya,
orang terbelakang dapat dibagi- bagi yaitu :
a)
Idiot
(I.Q 0-30)
b)
Imbesil
(I.Q 30-50)
c)
Moron
(I.Q 50-70)
d)
Borderline
(I.Q70-80)
e)
Bebal(I.Q
80-90)
·
Berdasarkan
fungsi motorik bicara
a)
Menggagap
b)
Bisu
c)
Afasia
d)
Tremor
·
Gangguan
dalam fungsi ingatan
a)
Amnesia
b) Paramnesia
c)
Pikun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar