Translate

Jumat, 14 September 2012

KELAINAN PSIKIS


KELAINAN PSIKIS
Di dalam psikologi humanistic dikenal tingkah laku –tingkah laku yang menyimpang dari tingkah laku normal. Penyimpangan tingkah laku ini disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan.Cabang psikologi yang khusus mempelajari kelainan psikis ini disebut psikopatologi atau psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki atau menyembuhkan kelainan-kelainan dilakukan dalam psikologi klinis.
Kelainan-kelainan psikis seringkali pula disebabkan oleh penyakit-penyakit badaniah. Disamping itu, kelainan psikis dapat juga dianggap sebagai penyakit kejiwaan. Oleh karena itu, kelainan psikis dipelajari juga oleh ilmu kedokteran, khususnya dalam cabang psikiatri. Perbedaan antara psikologi klinis dengan psikatri adalah perbedaan metode pendekatan. Psikologi klinis, menangani kasus-kasus kelainan psikis dari sudut psikologi. Jadi teknik-tekniknya adalah teknik-teknik yang biasa dipergunakan dalam psikologi seperti pemeriksaan psikologis, wawancara, observasi, pemberian nasihat dan usaha penyembuhan secara psikologis yang disebut psikoterapi. Psikiatri di lain pihak, memandang kelainan psikis dari sudut ilmu kedokteran, jadi dari sudut penyakit dan cara pengobatan. Jadi, psikiater sama halnya dengan dokter, sedangkan seorang psikolog bukanlah dokter.
A.      KELAINAN SEKSUAL
Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak selamanya ditolak oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas seks yang terjadi dan ada pula yang malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seksual.Untuk mengobati bentuk penyimpangan aktivitas seks diperlukan suatu bimbingan konseling yang baik, dukungan orang-orang terdekat serta peran serta masyarakat untuk memberantas segala bentuk penyimpangan seks yang tidak normal.
Ada 2 macam kelainan seksual jika dilihat pada tingkah laku, yaitu :
1.     Kelainan pada obyeknya
Ø Homoseksual / Homo / Homoseks
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.
Ø Transeksual
Transeksual adalah orang yang selalu merasa terperangkap dalam badan yang salah.Penderita transeksual kebanyakan lelaki. Mereka biasanya disebut waria, banci, atau bencong. Mereka merasa dirinya perempuan, tetapi secara fisik lelaki.
Ø  Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
Ø Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Ø Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok.
Ø Necrophilia / Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
2.   Kelainan pada caranya:
Ø Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.
Ø Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.
Ø Fetishisme / Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.
Ø Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.
Ø Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
Ø Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
Ø Frotteurisme / Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll

B.   PSIKOSA
Psikosa adalah gangguan kejiwaan yang meliputi keseluruhan kepribadian seseorang, sehingga orang yang mengalami tidak bisa lagi melakukan hubungan atau interaksi dengan hal-hal disekitarnya, termasuk dengan orang lain atau benda-benda disekitarnya.
               Psikosa dibagi menjadi 2 macam berdasarkan penyebabnya yaitu psikosa fungsional penyebabnya terdapat pada aspek kejiwaan dan psikosa organik disebabkan oleh aspek ketubuhan/jasmaniah. Ciri-ciri orang yang menderita psikosa fungsional yaitu:
a)    Kontak terhadap realitas tidak ada lagi, penderita lebih banyak hidup dalam dunia khayalannya sendiri.
b)    Karena tidak ada kontak dengan realitas, maka logikanya juga tidak berfungsi yang berakibat pembicaraan penderita sulit dipahami karena tidak koheren yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri.
c)    Ucapan, perbuatan dan pikirannya tidak sejalan sehingga ia dapat menceritakan sesuatu yang menyedihkan sambil tertawa.
d)    Timbulnya delusi/waham yaitu suatu keyakinan yang keliru mengenai dirinya sendiri misalnya penderita merasa dirinya spiderman atau barrack obama.
e)    Halusinasi, artinya penderita sering mengalami kesalahan dan kekeliruan  persepsi dalam arti mendengar, melihat dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau yang sebenarnya sangat lain sifatnya misalnya menyangka didepannya ada lubang yang sangat lebar padahal tidak ada atau menyangka lalat yang akan menabraknya adalah helicopter.
f)     Perubahan emosi secara tiba-tiba dengan intensitas tinggi, misalnya dari kesedihan yang amat sangat berubah drastis menjadi kegembiraan yang meluap-luap.
Jenis-jenis gangguan psikosa fungsional:
1.      Schizophrenia simplex(sederhana): penderita masih mampu melihat dan berhubungan denga realitas, tetapi kalau diperhatikan lebih teliti sebenarnya ada keanehan-keanehan yang tidak dilakukan oleh orang normal.
2.      Schizophrenia hebephrenic: penderita memperlihatkan kemunduran tingkah laku ke fase perkembangan yang lebih rendah seperti menjadi lebih manja, rewel atau cengeng seperti anak-anak.
3.      Schizophrenia paranoia: penderita mengalami kecurigaan dan ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu tanpa sebab yang jelas. Ia merasa akan diracuni oleh orang lain atau akan dibunuh oleh keluarganya sendiri tanpa sebab yang jelas.
4.      Schizophrenia katatonic: penderita bisa diam tanpa bergerak pada posisi tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa alasn yang jelas, serta tidak menghiraukan rangsangan-rangsangan yang berasal dari luar.
Jenis-jenis gangguan psikosa organik:
1.      Alcoholic psychosis: gangguan pada gerakan-gerakan motorik dan timbul macam-macam halusinasi akibat terlalu banyak menenggak alkohol, obat bius, narkoba bahkan rokok juga bisa mengubah perilaku juga.
2.      Syphyllitic  psychosis: gangguan pada system syaraf yang menurun akibat penyakit seperti sifilis atau penyakit Alzheimer.
3.      Oldytic psychosis: gangguan akibat lanjut usia
C.   PSIKONEUROSA
Psikoneurosa adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian daripada kepribadian sehingga penderita masih bisa melakukan pekerjaan biasa sehari-hari dan jarang memerlukan perawatan khusus bagi penderitanya. psikoneurosis pada hakikatnya bukanlah suatu penyakit.Orang-orang yang menderita psikoneurosis pada umumnya dapat kita golongkan sebagai orang yang normal.
Yang diderita oleh psikoneurosis adalah ketegangan pribadi yang terus menerus.      Psikoneurosis dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam diri sendiri.

Beberapa macam psikoneurosa ialah:
1.      Psikastenia: ditandai dengan kelemahan mental (mental weakness), seakan-akan kurang tenaga serta munculnya pobia-pobia atau rasa takut yang tidak masuk akal misalnya acrophobia (taku tempat tinggi), oclhophobia (takut keramaian), claustrophobia (takut tempat sempit), rubberphobia (takut karet) dan sebagainya. Selain pobia sering juga muncul obsesi yaitu suatu ide yang sulit dilupakan namun mesti dilakukan perbuatan tersebut tanpa bisa dicegah bahkan oleh dirinya sendiri(compulsion). Bila obsesi ini dilkukan maka akan timbul kepuasan sekalipun merugikan orang lain namun jika tidak, bisa menimbulkan ketegangan dan kegelisahan bagi penderita. Contoh Kleptomania.
2.      Neurostenia: beda dengan psikastenia, penderita neurostenia akan mengalami kegelisahan secara terus menerus(nervous weakness). Wajah selalu murung, nafsu makan berkurang, sulit tidur disertai gangguan-gangguan pencernaan yang bukan disebabkan karena suatu penyakit melainkan akibat gangguan psikisnya.
3.      Anxiety states: disini kecemasan terus-menerus disertai rasa takut tetapi tidak jelas apa yang ditakuti. Gejala ini timbul akibat dari suatu masalah yang belum bisa teratasi yang menyebabkan adanya ketegangan-ketegangan dalam dirinya dan masalah tersebut dipendam sendiri oleh penderita tanpa mau menceritakan permasalahan tersebut kepada orag lain
4.      Hysteria: ditandai oleh reaksi emosi yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsangan berlebihan dari luar. Pada gangguan yang lebih hebat penderita dapat tiba-tiba kejang sebagai cara untuk menghindarkan diri dari suatu yang kurang menyenangkan.
D.   PSIKOPATI
Adalah gangguan jiwa yang menyebabkan kesulitan penyesuaian diri atau tidak bisa mengikuti norma-norma yang ada. Penderita cenderung egosentris sehingga seolah-olah patokan untuk semua perbuatan yang benar hanya dirinya sendiri. Penderita kurang bahkan tidak mempunyai hati nurani yang bisa membedakan mana yang baik dan man yang buruk berdasarkan norma yang berlaku baik agama ataupun masyarakat.
Ciri-ciri penderita psikopat
·     Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
·     Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
·     Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
·     Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
·     Sikap antisosial di usia dewasa.
·     Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
·     Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
·     Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
·     Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
·     Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar - bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
·     Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
E.      KETERBELAKANGAN MENTAL
·      Berdasarkan taraf intelegensinya, orang terbelakang dapat dibagi- bagi yaitu :
a)     Idiot (I.Q 0-30)
b)     Imbesil (I.Q 30-50)
c)     Moron (I.Q 50-70)
d)     Borderline (I.Q70-80)
e)     Bebal(I.Q 80-90)
·     Berdasarkan fungsi motorik bicara
a)     Menggagap
b)     Bisu
c)     Afasia
d)     Tremor
·     Gangguan dalam fungsi ingatan
a)   Amnesia
b)  Paramnesia
c)   Pikun



Tidak ada komentar:

Posting Komentar